Jumat, 22 April 2011

Pengorganisasian Ekonomi (Economy Organizing)

Sintong Jonatan Hutapea
19410756
1IB02

Pengorganisasian Ekonomi (Economy Organizing) Pada Wirausahawan Restaurant

           Pengorganisasian adalah suatu proses pembentukan kegunaan yang teratur untuk semua sumber daya dalam sistem manajemen. Penggunaan yang teratur tersebut menekankan pada pencapaian tujuan sistem manajemen dan membantu wirausahawan tidak hanya dalam pembuatan tujuan yang nampak tetapi juga didalam menegaskan sumber daya yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Organisasi kewirausahaan, pada kali ini menunjukkan pada hasil-hasil proses pengorganisasian.
           Fungsi pengorganisasian sangat penting bagi sistem manajemen karena ia adalah mekanisme utama dengan mana wirausahawan mengaktifkan rencana-rencana. Pengorganisasian menciptakan dan mempertahankan hubungan antara semua sumber daya-sumber daya organisasional dengan menunjukkan sumber daya-sumber daya mana yang akan digunakan untuk aktifitas tertentu, dan kapan, dimana, dan bagaimana sumber daya tersebut digunakan. Suatu usaha pengorganisasian yang mendalam akan membantu wirausahawan didalam meminimalisasi kelemahan, seperti peniruan usaha dan sumber daya organisasional yang menganggur.
           Beberapa teorisi manajemen memandang fungsi pengorganisasian demikian pentingnya, sehingga mereka menyarankan diciptakannya dan difungsikannya departemen pengorganisasian dalam sistem manajemen. Bidang tanggungjawab dari departemen tersebut termasuk juga, (1) pengembangan rencana-rencana reorganisasi yang akan membuat sistem manajemen lebih efektif dan efisien, (2) mengembangkan rencana-rencana untuk memperbaiki keterampilan manajerial yang sesuai dengan kebutuhan sistem manajemen sekarang ini, (3) berusaha untuk mengembangkan suatu iklim organisasional yang menguntungkan dalam sistem manajemen.
Lima langkah utama dalam proses pengorganisasian adalah :
1.) Tercermin dalam rencana-rencana dan tujuan-tujuan.
2.) Menetapkan tugas-tugas pokok.
3.) Membagi tugas-tugas pokok kedalam subtugas-subtugas.
4.) Alokasi sumber daya-sumber daya  dan pengarah bagi subtugas-subtugas.
5.) Mengevaluasi hasil dari strategi pengorganisasian yang diimplementasikan.
           Wirausahawan hendaknya secara terus menerus mengulangi langkah-langkah tersebut. Melalui perulangan langkah tersebut, mereka akan mendapatkan umpan balik (feedback) yang akan membantu mereka didalam memperbaiki organisasi kewirausahaan yang ada. Wirausahawan restoran bisa menjadi contoh bagaimana proses pengorganisasian mungkin berfungsi. Langkah pertama dari wirausahawan berupa memulai proses pengorganisasian yang akan tercermin dalam rencana-rencana dan tujuan-tujuan restaurant tersebut. Karena rencana-rencana melibatkan penentuan bagaimana restaurant akan mencapai tujuan-tujuan, dan pengorganisasian melibatkan penentuan bagaimana sumber daya-sumber daya restaurant sesungguhnya akan digunakan untuk mengaktifkan rencana-rencana, wirausahawan restaurant hendaknya memulai pengorganisasian dengan mengerti perencanaan.
           Langkah kedua dan ketiga dari proses pengorganisasian dipusatkan pada tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam sistem manajemen. Sesudah wirausahawan mengerti rencana-rencana dan tujuan-tujuan dari restaurant, dia harus merancang bidang tugas atau pekerjaan besar yang harus dilaksanakan di restaurant. Pad restaurant tertentu, dua dari bidang tersebut mungkin penunggu pelanggan, koki masak. Kemudian dia harus membagi tugas besar tersebut menjadi subtugas-subtugas. Contohnya, dia mungkin memutuskan bahwa subtugas-subtugas dari penunggu pelanggan adalah pengantar pesanan dan pembersih meja.
           Langkah pengorganisasian keempat wirausahawan restaurant harus menentukan siapa yang akan mengantar pesanan, siapa yang akan membersihkan meja, dan seluk beluk dari hubungan diantara individu-individu tersebut. Tipe meja atau tata ruang dan tipe peralatan makan yang digunakan juga merupakan faktor yang harus dipertimbangkan disini. Langkah kelima, evaluasi hasil-hasil dari strategi pengorganisasian tertentu, yang memerlukan wirausahawan restaurant untuk mengumpulkan umpan balik tentang seberapa baik strategi pengorganisasian yang diimplementasikan. Umpan balik ini bisa digunakan oleh wirausahawan untuk mempebaiki organisasi kewirausahawan yang ada. Contohnya, wirausahawan mungkin mendapati bahwa tipe tata ruang tidak cukup besar dan tipe yang besar akan memberikan hasil berupa tercapainya tujuan.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar